Makalah Manajemen Keuangan Pendidikan

Oleh : Dyah Kurniasih 
BAB I
PENDAHULUAN
     A.    LATAR BELAKANG
Konsep ekonomi dan pembiayaan pendidikan yang khususnya pendidikan dengan ekonomi secara makro yang mengandung implikasi terhadap kebijakan dalam pembiayaan pendidikan. Dalam hubungan ini pendidikan dipandang sebagai alat vital dalam memajukan dan membuat suatu bangsa menjadi modern, yang mempunyai ketangguhan dalam menghadapi masalah kehidupan. Pendidikan juga merupakan faktor yang dapat menentukan kualitas hidup atau meningkatkan standar hidup suatu bangsa.
Secara umum, konsep biaya mulai berlaku dalam produksi barang atau jasa, dimana biaya berkaitan dengan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh produsen, penjual, pembeli dalam bentuk uang. Biaya dalam pengertian uang bagi seorang konsumen dianggap mewakili biaya yang sebenarnya yang dikeluarrkan oleh seorang produsen.
Secara teoritis, konsep biaya dibidang lain mempunyai kesamaan dengan bidang pendidikan, dimana lembaga pendidikan dipandang sebagai produsen jasa pendidikan ysng menghasilkan keahlian, ketrampilan, ilmu pengetahuan,karakter dan nilai-nilai.
Untuk mengetahui yang terkait dengan manfaat dan biaya pendidikan, maka akan kami jabarkan dalam makalah kami yang berjudul Konsep Pembiayaan Pendidikan.


     B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian pembiayaan ?
2.      Berapa konsep biaya dalam pendidikan ?
3.      Bagaimana cara mengukur biaya pendidikan ?


BAB II
PEMBAHASAN



A.    PENGERTIAN

Pembiayaan pendidikan adalah menitikberatkan upaya pendistribusian benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung masyarakat. Biaya secara sederhana adalah sejumlah nilai uang yang dinelanjakan atau jasa pelayanan yang diserahkan pada siswa. Hal yang penting dalam pembiayaan pendidikan adalah berupa besar uang yang harus dibelanjakan, dari mana sumber uang yang diperoleh dan kepada siapa uang harus dibelanjakan.
Menurut Nanang Fattah, pembiayaan pendidikan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru, peningkatan profesional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan peralatan, pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan pengolahan pendidikan dan supervisi pendidikan.[1]
Pembiayaan adalah proses penyusunan anggaranyang merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam angka satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu.
Pembiayaan pendidikan sesungguhnya adalah sebuah analisis terhadap sumber-sumber pendapatan (revenue) dan penggunaan biaya (expenditure) yang diperuntukkan sebagai pengelola pendidikan secara efektif dan efesien dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B.     KONSEP DASAR EKONOMI

1.      Karakteristik Ilmu Ekonomi
Ada beberapa karakteristik ilmu ekonomi yang dapat diketahui sebagai berikut :
a.       Ilmu ekonomi yang menanyakan barang apa (what) yang akan diproduksi, bagaimana (how) barang dan jasa itu diproduksi dan untuk siapa (for whom) barang dan jasa itu diproduksi.
b.      Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam ekonomi.
c.       Ilmu ekonomi mempelajari perdagangan di antara berbagai negara.
d.      Ilmu ekonomo merupakan ilmu mengenai pilihan, yaitu bagaimana orang memilih dalam menggunakan berbagai sumber daya yang relatif terbatas atau langka.
e.       Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang uang, perbankan, modal dan kekayaan.
f.       Ilmu ekonomi merupakan suatu disiplin yang berkenaan dengan efesien.
g.      Ilmu ekonomi dapat dipandang sebagai studi tentang produksi dan distribusi semua sumber-sumber yang langka.

C.    KONSEP DASAR PENDIDIKAN

1.      Karakteristik Ilmu Pendidikan
Menurut ahli pendidikan yang bernama M. J. Langefeld, ilmu pendidikan dipandang sebagai ilmu teoritis dan ilmu praktis mempelajari proses pembentukan kepribadian manusia yang dirancang secara sistematis dalam proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik baik dalam maupun luar sekolah.
Sedangkan menurut Rochman Natawijaya, ilmu pendidikan mempelajari proses pembentukan kepribadian manusi dengan kegiatan belajar yang dirancang secara sadar dan sistematik dalam interaksi antara pendidik dengan peserta didik.
Untuk mempelajari interaksi antara pendidik dengan peserta didik dipengaruhi oleh unsur psikologis, sosial dan budayadalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam kamus Webster’s New World Dictionary, pendidikan dirumuskan sebagai proses pengembangan dan latihan yang mencakup aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan bentuk formula (per sekolahan) kegiatan pendidikan mencakup proses dalam menghasilkann (production) dan transfer (distribution) ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh individu atau organisasi belajar (learning organization).
2.      Komponen-komponen Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :
a.       Kurikulum
Kurikulum ini mempunyai tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit/tersembunyi. Teori yang dikembangkan dalam komponen ini yaitu, teori tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul pengembangan kurikulum.
b.      Belajar
Belajar merupakan proses pelaksanaan interaksi ditinjau dari sudut peserta didik.
c.       Mendik dan Mengajar
Komponen ini merupakan komponen yang berkaitan dengan proses pelaksanaan interaksi ditinjau dari sudut pendidik.
d.      Lingkungan Pendidik
Komponen yan gberkenaan dengan situasi dimana interaksi belajar mengajar berlangsung.
e.       Evaluasi
Evaluasi yang berkenaan dengan prinsip, mental, teknik dan prosedur dengan cara-cara bagaiman mengenai pencapaian tujuan pendidikan. Teori yang dikembangkan mencakup teori tentang model-model penilaian, metode dan teknik, serta instrumen penilaian.
3.      Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia terdiri dari dimensi kuantitatif dan kualitatif tentang kerja. Prestasi tenaga kerja yang memasuki dunia kerja dalam jumlah waktu belajar adalah dimensi kualitatif dari SDM, sedangkan dimensi kuantitatif mencakup berbagai potensi yang terkandung pada setiap manusia.
Menurut teori human capital, yaitu suatu aliran pengeluaran yang menganggap bahwa manusi merupakan suatu bentuk kapital sebagaiman bentuk-bentuk kapital lainnya, seperti mesin, teknologi, tanah, uang, material yang menentukan pertumbuhan pruduktivitas melalui investasi dirinya sendiri. Seseorang dapat memperluas alternatif untuk memilih profesi atau pekerjaan yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan.
Strategi PSDM mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut :
·         Pembatasan dan perluasan pendidkan harus diciptakan bersama, yang dilakukan upaya peningkatan relevansi pendidikan secara lebih merata dan meluas dalam berbagai jenis, panjang dan jalur pendidikan.
·         Pengembangan dan pendayagunaan IPTEK yang memungkinkan untuk menjadi sumber penggerak bagi perluasan motivasi lapangan kerja.
·         Reformasi di bidang pendidikan di negara yang sedang berkembang.
·         Di negara yang sudah maju perlu dilakukan inovasi di tiap bidang sehingga strategi PSDM lebih terfokus pada peningkatan mutu pendidikan tinggi.
·         Berdasarkan pada hasil analisis kondisi ketenagakerjaan secara lengkap yang mencakup :
a.       Kebutuhan tenaga kerja
b.      Sistem pendidikan formal dan nonformal
c.       Struktur tenaga kerja dann penggunaan tenaga kerja terdidik yang berkualitas
·         Inventarian kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek berdasarkan pada estimasi kebutuhan tenaga kerja dalam perspektif jangka panjang.

D.    KONSEP DASAR EKONOMI PENDIDIKAN

Menurut Elchanan Cohn, ekonomi pendidikan adalah suatu studi tentang bagaimana manusia, baik secara perorangan maupun di dalam kelompok masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan latihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendapat, sikap dan nilai-nilai khususnya melalui pendidikan formal, serta bagaimana mendiskusikan secara merata dan adil diantara berbagai kelompok masyarakat.
Pusat perhatian dari konsep ekonomi adalah bagaiman amengalokasikan sumber-sumber yang terbatas untuk mencapai tujuan yang beraneka ragam. Di indonesi sejak tahun 1978, dilakukan penghapusan SPP untuk SD untuk menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dasar. Namun demikian, investasi dalam pemerataan pendidikan sebagai investasi SDM, terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji dan diperhitungkan sebagai kriteria keberhasilan, yaitu ;
1.      Nilai baik ekonomis langsung dari suatu investasi ialah perimbangan antara biaya kesempatan (opportunity cost) dan keuntungan masa depan yang diharapkan melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja.
2.       Nilai baik ekonomis tidak langsung ialah keuntungan eksternal yang mempengaruhi pendapatan anggota-anggota masyarakat lain.
3.      Keuntungan fiskal ialah peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak yang diakibatkan oleh meningkatnya penghasilan tenaga kerja terdidik.
4.      Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terampil dan terlatih.
5.      Efesiensi internal dari lembaga pendidikan itu sendiri.
6.      Terciptanya distribusi kesempatan pendidikan yang semakin merata untuk semua penduduk usia sekolah.
7.      Permintaan masyarakat akan pendidikan.
8.      Dampak positif dari pemerataan kesempatan pendidikan terhadap distribusi pendapatan dan kontribusi pendidikan terhadap pengurangan angka kemiskinan.
9.      Kaitan antara investasi di sektor pendidikan dan investasi di sektor lain.

E.     MENGUKUR BIAYA PENDIDIKAN

Biaya pendidikan merupakan  bukan hanya berbentuk uang atau rupiah, tetapi juga dalam bentuk biaya kesempatan. Biaya kesempatan ini jga sering disebut “income forgone” yaitu potensi pendapatan bagi seorang siswa selama ia mengikuti pelajaran atau menyelesaikan studi. Biaya pendidikan terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung atau biaya kesempatan.
Sehingga terbentuk rumus sebagi berikut :

C(SMU)=L(SMU)+K(SMU)
Keterangan :
C(SMU) = biaya pendidikan
L(SMU) = biaya langsung dibayarkan untuk bersekolah di SMU
                                    K(SMU) = jumlah rata-rata penghasilan tamatan SMP

Analisis efisiensi keuangan sekolah dalam pemanfaatan sumber-sumber keuangan sekolah dan hasil(out put) sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisis biaya satuan per siswa. Biaya satuan per siswa adalah biaya rata-rata per siswa yang dihitung dari total pengeluaran sekolah dibagi seluruh siswa yang ada di sekolah dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu :
1.      Pendekatan Makro
Faktor utama yang menentukan dalam perhitungan biaya satuan dalam sistem pendidikan adalah kebijakkan dalam pengalokasian penganggaran pendidikan di setiap negara. Untuk membandingkan baiaya pendidikan pada setiap jenjang di setiap negara teknki yang digunakan yaitu dengan membandingkan biaya operasional pendidikan dan sumber keuangannya.
Satuan biaya pendidiakan disetiap negara sangat bervariasi. Variasi atau keragaman dalam besarnya satuan biaya disebabkan perbedaan cara penyelenggaraan pendidikan. Karakteristik pendidiakan yang memperngaruhi biaya meliputi, antara lain :
a.       Skala gaji guru dan jam terbang mengajar.
b.      Penataran dan latihan pra jabatan.
c.       Pengelempokan siswa di sekolah dan di dalam kelas.
d.      Penggunaaan metode dan bahan pengajar.
e.       Sistem evaluasi.
f.       Supervisi pendidiakan.
2.      Pendekatan Mikro.
Pendekatan mikro menganalisis biaya pendidikan berdasarkan pengeluaran total dan jumlah biaya satuan menurut jenis dan tingkat pendidikan. Biaya total merupakan gabumngan biaya-biaya per komponen inbok pendidikan disetiap sekolah. Satuan biaya pendidikan merupakan biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk melaksanakan pendidikan di sekolah per murid per tahun anggaran. Per hitungan satuan biaya pendidik dapat menggunakan formula sebagai berikut :
Sb(s,t) = f [K(s,t) dan M (s,t)]
Keteranagan :
Sb = satuan biaya murid per tahun
K = jumlah seluruh pengeluaran
M = jumlah murid
s = sekolah tertentu
t = tahun tertentu       

F.     MENGUKUR MANFAAT PENDIDIKAN

           Manfaat pendidikan disamping memiliki nilai ekonomi, juga memiliki nilai sosial. Ada empat katagori yang dapat dijadikan indikator dalam menentukan tingkat keberhasilan pendidikan, yaitu :
a.       Dapat tidaknya lulusan melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi.
b.      Dapat tidaknya memperoleh pekerjaan.
c.       Besarnya penghasilan yang diterima.
d.      Sikap perilaku dalam konteks sosial, budaya dan politik.
Untuk memperoleh pola penghasilan seumur hidup ini dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a.       Cross Sectional dengan jalan mengukur penghasilan dalam waktu yang bersamaan kepada sejumlah orang yeng bervariasi umumnya, kemudian dicari rata-rata penghasilan darti orang-oarang yang usianya sama.
b.      Longitudional dengan jalan mengikuti sejumlah orang yang seusia dsan penghasilannya di ukur pada setiap tingkat usianya.
Penghasilan atau gaji merupakan ukuran yang paling banyak digunakan uintuk menentukan keberhasilan pendidikan.
Ada tiga alasan yang bisa dikemukakan, yaitu sebagai berikut :
1.      Baik logika mauapun pengalaman menunjukkan bahwa mayoritas sosial bersekolah sebagai sarana untuk mendapatkan manfaat ekonomi
2.      Mudah diukur
3.      Data gaji cukup tersedia, namun demikian ada beberapa hal yang perlu ditentukan terlebih dahulu spebelum dilakukan pengukuran, yaitu :
a.       Apa gaji awal atau gaji seumur hidup.
b.      Menggunakan honor atau data kroseksional. Profil konseksional mengemukakan gaji orang-orang yang berbeda usia, tetapi sama tingkat pendidikannya pada waktu tertentu. [2]


BAB III
PENUTUP

    Kesimpulan
Pembiayaan pendidikan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru, peningkatan profesional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan peralatan, pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan pengolahan pendidikan dan supervisi pendidikan.
          Konsep dasar pembiayaan diantaranya konsep dasar ekonomi, konsep dasar pendidikan, konsep dasar ekonomi pendidikan. Biaya pendidikan merupakan  bukan hanya berbentuk uang atau rupiah, tetapi juga dalam bentuk biaya kesempatan. Dalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan makro dan pendekatan mikro. Manfaat pendidikan disamping memiliki nilai ekonomi, juga memiliki nilai sosial. Ada empat katagori yang dapat dijadikan indikator dalam menentukan tingkat keberhasilan pendidikan, yaitu :
·         Dapat tidaknya lulusan melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi.
·         Dapat tidaknya memperoleh pekerjaan.
·         Besarnya penghasilan yang diterima.

DAFTAR PUSTAKA


Mulyono, MA. 2010. Konsep Pembiayaan Pemdidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Fattah, Nanang. 2009. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.






[1] Mulyono, MA. 2010, Konsep Pembiayaan Pendidikan, Jogjakarta : Ar-Ruzz. Hal. 71-72.
[2] Dr. Nanang Fattah. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2009. Hal. 11-29.
subscribe

Subscribe

Monitor continues to update the latest from This blog directly in your email!

oketrik

0 komentar to Makalah Manajemen Keuangan Pendidikan :

Posting Komentar